Langsung ke konten utama

Koin nusantara masih berjaya

Hampir disetiap tempat di dunia pasti mempunyai koinnya sendiri dengan detail dan ciri khas tersendiri. Koin persia cenderung tebal dan berbobot, koin eropa yang penuh ukiran, uang kekaisaran cina yang sederhana dan berlubang.

Di kawasan nusantara sendiri juga memiliki koin yang lain daripada yang lain. Hampir ditiap jengkal wilayah pasti punya koin yang berbeda satu sama lain, koin di pulau jawa akan berbeda dengan di pulau sumatra. Namun dari perbedaan tersebut ada beberapa kesamaan yang terkandung pada koin-koin ini.

Koin nusantara cenderung ringan dan dominan gelap. Hal ini disebabkan karena bahan dasar dalam pembuatannya menggunakan bahan dasar logam yang cenderung lebih besar dibanding bahan pengikatnya.

Selain itu, koin nusantara termasuk jenis koin yang langka karena jumlah penyebarannya masih lokal dan jumlah cetakannya cukup minim dibanding koin lainnya. Hal itu terjadi karena saat itu penjajah mulai menguasai daerah-daerah di nusantara. Sehingga penyebarannya sengaja dibatasi agar masyarakat setempat menggunakan uang milik penjajah dan meninggalkan uang milik kerajaan tempat mereka diami.

Pergeseran alat transaksi inilah yang menyebabkan uang nusantara begitu langka dan kadang harga dipasaran masuk ke golongan yang mahal. Rata-rata jumlah cetakannya yang tak sampai jutaan yang menyebabkan koin ini eksotis, walau bukan terbuat dari emas maupun perak, tetapi nilai historisnya yang membuatnya mahal.

Saya pernah bertanya pada kolektor senior numismatik, pak soni baelah yang telah berkecimpung di dunia "si logam bulat" baik di dalam negeri maupun mancanegara. rata-rata pembeli koin nusantara yang terbuat dari timah berasal.dari luar negeri seperti dari amerika serikat, singapura, hongkong, malaysia, brunei, dan australia.

Menurut beliau, orang asing justru lebih suka berburu koin yang nampak jelas "cita rasa lokal" dibanding dengan koin yang terbuat dari emas maupun perak. Karena koin yang berasal dari nusantara sering dijadikan sebagai bahan riset mengenai perkembangan maritim dan jalur perdagangan di kawasan asia pasifik. Jadi masihkah kita mencintai koin nusantara kita ? [Ky. H]

Komentar